Penyimpangan Sosial, Beserta Contoh Soal dan Pembahasan | SIMAK UI SOSHUM

Halo sahabat SNBT

Materi Penyimpangan sosial merujuk pada perilaku yang melanggar norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat. Fenomena ini dapat terjadi secara individu maupun dalam kelompok, memberikan gambaran tentang variasi perilaku di dalam suatu komunitas.

baca juga : bimbel cpns

Bentuk dan Contoh Penyimpangan Sosial

 

Penyimpangan berdasarkan sifat:

a. Penyimpangan Positif

Materi penyimpangan positif merujuk pada perilaku yang dianggap di luar norma positif. Contohnya adalah seseorang yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui cara-cara yang dianggap tidak konvensional.

b. Penyimpangan Negatif

Sebaliknya, Materi penyimpangan negatif mencakup perilaku yang dianggap merugikan masyarakat atau melanggar norma-norma yang berlaku. Contoh-contohnya termasuk kejahatan, penyalahgunaan narkoba, atau tindakan merusak lingkungan.

Penyimpangan berdasarkan perilaku:
a. Penyimpangan Individual
Merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh individu secara mandiri. Contohnya termasuk tindak kriminal, penyalahgunaan zat, atau perilaku menyimpang lainnya yang dilakukan oleh satu individu.

b. Penyimpangan Kelompok atau Group Deviation

Materi Penyimpangan kelompok melibatkan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh sekelompok individu. Contohnya dapat mencakup aksi vandalisme, perkelahian antar kelompok, atau tindakan menyimpang lainnya yang melibatkan sejumlah orang.

c. Penyimpangan Campuran atau Combined Deviation

Jenis penyimpangan ini mencakup perilaku yang melibatkan baik individu maupun kelompok secara bersamaan. Contoh-contohnya termasuk tindakan kriminal yang dilakukan oleh sekelompok individu atau aksi bersama yang melibatkan perilaku menyimpang.

Penyebab Penyimpangan Sosial

a. Perubahan Nilai dan Norma Sosial

Perubahan nilai dan norma sosial dalam suatu masyarakat dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Ketidaksesuaian antara nilai-nilai tradisional dan nilai baru dapat menghasilkan perilaku menyimpang.

b. Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna

Proses sosialisasi yang tidak optimal atau kurangnya pembentukan karakter moral dapat menyebabkan individu cenderung melakukan perilaku menyimpang.

c. Teori Labelling

Baca juga :   Eksponen dan Logaritma

Teori labelling berpendapat bahwa label atau stigmatisasi sosial dapat memicu individu untuk terus melakukan perilaku menyimpang karena mereka dianggap sebagai “penjahat” oleh masyarakat.

Dampak dari Perilaku Penyimpangan Sosial

Perilaku penyimpangan sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap individu dan masyarakat. Dampak tersebut antara lain melibatkan ketidakamanan masyarakat, terganggunya ketertiban, dan dapat menimbulkan efek negatif pada perkembangan sosial dan ekonomi.

Dalam mengatasi penyimpangan sosial, penting untuk melakukan pendekatan yang melibatkan pendidikan, perubahan norma sosial, penguatan nilai-nilai positif, serta dukungan psikologis dan rehabilitasi bagi individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang.

baca juga : bimbel cpns jakarta

Pengertian dari Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial merujuk pada berbagai upaya dan mekanisme yang digunakan oleh masyarakat untuk mengatur perilaku individu agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu kelompok atau komunitas. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keteraturan dan stabilitas sosial, serta menjaga harmoni di antara anggota masyarakat.

Tujuan dari Pengendalian Sosial

Tujuan utama dari pengendalian sosial adalah menciptakan suatu tatanan sosial yang dapat memfasilitasi kehidupan masyarakat secara harmonis. Dengan pengendalian sosial, diharapkan dapat mengurangi konflik, meningkatkan kepatuhan terhadap norma sosial, dan memperkuat solidaritas sosial.

Ciri Pengendalian Sosial

Ciri-ciri pengendalian sosial melibatkan adanya norma-norma sosial sebagai pedoman, sanksi-sanksi sebagai alat kontrol, serta partisipasi masyarakat dalam proses pengendalian.

Jenis Pengendalian Sosial

  • Pengendalian Sosial Preventif: Upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma sejak dini dengan memberikan pemahaman dan pembiasaan norma kepada anggota masyarakat.
  • Pengendalian Sosial Represif: Menggunakan sanksi atau hukuman sebagai respons terhadap pelanggaran norma sosial guna menekan dan mengontrol perilaku yang tidak diinginkan.
  • Pengendalian Formal: Mengacu pada aturan dan peraturan resmi yang diberlakukan oleh lembaga atau pemerintah sebagai bentuk kontrol terhadap masyarakat.
  • Pengendalian Informal: Dilakukan melalui interaksi sehari-hari antarindividu tanpa melibatkan aturan formal, seperti tekanan sosial dari keluarga atau teman.
  • Pengendalian Sosial Kuratif: Upaya untuk memperbaiki atau mengoreksi perilaku yang telah melanggar norma sosial dengan memberikan bimbingan atau rehabilitasi.
  • Pengendalian Sosial Partisipatif: Melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengendalian sosial, sehingga keputusan yang diambil dapat mencerminkan kebutuhan dan nilai-nilai bersama.
Baca juga :   Soal Kemampuan IPA SIMAK UI 2015 - Fisika: Soal dan Pembahasannya

Fungsi Pengendalian Sosial

Fungsi pengendalian sosial mencakup pemeliharaan ketertiban sosial, pembentukan identitas sosial, pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan penyelesaian konflik.

Bentuk Pengendalian Sosial

1. Gosip

Sebagai bentuk pengendalian sosial informal yang melibatkan penyebaran informasi melalui percakapan atau rumor untuk memengaruhi perilaku individu.

2. Teguran

Memberikan peringatan atau nasehat terhadap individu yang melanggar norma sosial.

3. Sanksi

Hukuman atau konsekuensi yang diberikan sebagai respons terhadap pelanggaran norma sosial.

4. Pendidikan

Menyediakan pengetahuan dan pemahaman tentang norma-norma sosial melalui sistem pendidikan formal dan informal.

5. Agama

Menggunakan ajaran agama sebagai pedoman moral untuk mengendalikan perilaku masyarakat.

 

Cara Pengendalian Sosial

 

  1. Pengendalian Sosial Persuasif: Menggunakan pendekatan persuasif dan edukatif untuk memengaruhi individu agar patuh terhadap norma sosial.
  2. Pengendalian Sosial Koersif: Melibatkan penggunaan kekuatan atau hukuman untuk memaksa individu agar patuh terhadap norma sosial.
  3. Sosialisasi: Proses pembelajaran dan internalisasi norma-norma sosial melalui interaksi sosial sepanjang hidup individu.
  4. Penekanan Sosial: Menciptakan tekanan sosial terhadap individu yang melanggar norma untuk mendorong perubahan perilaku.
  5. Pengendalian Sosial Preventif: Upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma sejak dini dengan memberikan pemahaman dan pembiasaan norma kepada anggota masyarakat.
  6. Pengendalian Sosial Represif: Menggunakan sanksi atau hukuman sebagai respons terhadap pelanggaran norma sosial guna menekan dan mengontrol perilaku yang tidak diinginkan.

Soal Pilihan Ganda

 

1. Apa yang dimaksud dengan penyimpangan sosial?

a. Kesetaraan

b. Pelanggaran norma-norma sosial

c. Solidaritas sosial

d. Integrasi sosial

Jawaban: b. Pelanggaran norma-norma sosial

Pembahasan: Penyimpangan sosial terjadi ketika individu atau kelompok tidak mematuhi norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Ini dapat mencakup tindakan kriminal, perilaku devian, atau pelanggaran aturan-aturan yang berlaku.

  1. Faktor apa yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial?
Baca juga :   Contoh Pancasila sebagai Dasar Negara

a. Solidaritas sosial

b. Ketertiban masyarakat

c. Faktor ekonomi, sosial, dan psikologis

d. Kesetaraan gender

Jawaban: c. Faktor ekonomi, sosial, dan psikologis

Pembahasan: Penyimpangan sosial dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor ekonomi (kemiskinan), sosial (ketidaksetaraan), dan psikologis (gangguan mental).

  1. Apakah tujuan dari pengendalian sosial?

a. Memupuk solidaritas sosial

b. Menghilangkan perbedaan sosial

c. Mencegah penyimpangan sosial dan memelihara ketertiban

d. Memperkuat individualitas

Jawaban: c. Mencegah penyimpangan sosial dan memelihara ketertiban

Pembahasan: Pengendalian sosial bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial dan memelihara ketertiban dalam masyarakat.

  1. Metode apa yang dapat digunakan dalam pengendalian sosial?

a. Represi dan persuasi

b. Pemiskinan dan marginalisasi

c. Penindasan dan ketidakadilan

d. Diskriminasi dan segregasi

Jawaban: a. Represi dan persuasi

Pembahasan: Metode pengendalian sosial dapat melibatkan represi (hukuman) dan persuasi (pengaruh positif) untuk memastikan ketaatan terhadap norma-norma sosial.

  1. Bagaimana peran lembaga-lembaga sosial dalam pengendalian sosial?

a. Menciptakan ketidaksetaraan

b. Mempromosikan konflik sosial

c. Mendorong penyimpangan sosial

d. Menerapkan norma-norma sosial dan memberikan sanksi

Jawaban: d. Menerapkan norma-norma sosial dan memberikan sanksi

Pembahasan: Lembaga-lembaga sosial, seperti keluarga, sekolah, dan sistem hukum, memiliki peran dalam menegakkan norma-norma sosial dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran.

Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line teleponΒ (021) 77844897Β atau kamu juga bisa menghubungi kami viaΒ 085810779967. Atau klikΒ www.lesprivatsbmptn.idΒ untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Sampai ketemu di Lesprivatsbmptn!

Referensi:

  • detik.com
  • Gramedia

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tim Les Privat SBMPTN.id ada disini untuk membantu Anda. Konsultasikan kebutuhan Les SBMPTN Anda kepada tim kami.
Scroll to Top
Scroll to Top