Halo sahabat Lesprivatsbmptn!
Sumber: Freepik
Gurindam adalah salah satu materi yang dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya ketika mempelajari puisi lama. Gurindam berasal dari sastra Melayu yang memiliki dua baris dalam satu bait, dengan baris pertama menyampaikan sebab dan baris kedua memberikan akibat atau kesimpulan.
Ciri khas gurindam adalah isinya yang sarat dengan nasihat, petuah, atau pesan moral. Melalui pembelajaran gurindam, siswa diajak untuk memahami nilai-nilai kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya serta cara menyusun puisi dengan bahasa yang singkat namun mendalam. Selain sebagai pelajaran sastra, gurindam juga mengajarkan siswa tentang budi pekerti dan etika kehidupan.
baca juga :Β bimbel terdekat
Jenis-jenis Gurindam
Sumber: Freepik
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis gurindam yang dipelajari di sekolah:
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah jenis gurindam yang baris-barisnya saling berkaitan satu sama lain. Dalam gurindam berkait, bait pertama menjadi dasar bagi bait kedua, dan seterusnya, sehingga tercipta kesinambungan makna antara setiap baitnya. Biasanya, gurindam jenis ini digunakan untuk menyampaikan pesan yang lebih panjang dan kompleks, di mana setiap bait menjelaskan bagian tertentu dari tema besar yang ingin disampaikan.
Contoh gurindam berkait: Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa.
Jika hendak mengenal orang yang baik,
Lihat pada kelakuan dan cakapnya yang baik.
2. Gurindam Dua Belas
Salah satu gurindam yang paling terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Gurindam ini terdiri dari dua belas pasal yang setiap pasalnya memberikan nasihat-nasihat penting tentang berbagai aspek kehidupan, seperti agama, moral, dan etika sosial. Meskipun Gurindam Dua Belas adalah karya tersendiri, gurindam ini sering dijadikan contoh oleh guru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai model utama dari gurindam klasik.
Contoh gurindam dari Gurindam Dua Belas, pasal satu: Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Gurindam Dua Belas dianggap sebagai jenis gurindam yang sangat mendalam karena menyentuh aspek-aspek penting kehidupan manusia dan memberikan panduan etika dalam berperilaku.
baca juga :Β guru privat ke rumah
3. Gurindam Nasihat
Gurindam nasihat adalah gurindam yang berisi pesan-pesan moral atau budi pekerti. Jenis gurindam ini biasanya berfungsi sebagai ajakan atau peringatan untuk menjalankan kehidupan yang baik dan bertanggung jawab. Gurindam nasihat sering digunakan oleh para orang tua atau tokoh masyarakat dalam mendidik generasi muda, dan dalam konteks pembelajaran di sekolah, gurindam ini digunakan untuk melatih siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai etis.
Contoh gurindam nasihat: Barang siapa mau hidup selamat,
Jauhi segala yang berbuat jahat.
Barang siapa inginkan ilmu,
Jangan pernah berhenti menuntut selalu.
4. Gurindam Berangkai
Jenis gurindam ini hampir mirip dengan gurindam berkait, namun gurindam berangkai fokus pada pengulangan makna atau tema tertentu di setiap baitnya. Pengulangan ini bertujuan untuk menegaskan pesan utama yang ingin disampaikan penulis, sehingga setiap bait saling mendukung untuk membentuk tema besar yang utuh. Gurindam berangkai biasanya digunakan untuk menekankan nasihat-nasihat penting atau pedoman hidup tertentu yang harus diperhatikan.
Contoh gurindam berangkai: Jika hendak hidup berakal,
Rajin-rajinlah belajar asal.
Jika hendak hidup bermakna,
Jangan malas berbuat guna.
5. Gurindam Agama
Gurindam agama berisi nasihat atau ajaran yang berkaitan dengan kehidupan religius dan spiritual. Gurindam jenis ini memberikan pengajaran tentang pentingnya menjalankan ajaran agama dan berbuat baik menurut tuntunan agama. Di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, gurindam agama sering digunakan sebagai media untuk mengajarkan pentingnya moral dan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh gurindam agama: Barang siapa tidak shalat,
Sesungguhnya hidupnya penuh maksiat.
Barang siapa senang bersedekah,
Di akhirat kelak mendapatkan berkah.
baca juga : bimbel kedokteran online
Kebahasaan Gurindam
Sumber: Freepik
Simak kebahasaan yang terdapat dalam gurindam:
1. Gaya Bahasa Berupa Majas
Aspek kebahasaan lainnya dalam gurindam adalah penggunaan majas atau gaya bahasa. Meskipun struktur gurindam cenderung sederhana, majas sering digunakan untuk memperkaya makna. Beberapa majas yang sering muncul dalam gurindam antara lain:
- Majas Metafora, yang membandingkan dua hal secara implisit untuk memperkuat makna. Misalnya, dalam gurindam “Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama,” metafora “memegang agama” berarti mematuhi atau menjalankan ajaran agama.
- Majas Hiperbola, yang melebih-lebihkan makna untuk menekankan pesan tertentu. Contohnya, “Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama” merupakan hiperbola yang menunjukkan pentingnya agama bagi identitas seseorang.
- Majas Personifikasi, yang memberikan sifat manusia kepada benda mati atau konsep abstrak. Majas ini jarang ditemukan dalam gurindam, namun beberapa penulis kadang menggunakan personifikasi dalam menyampaikan nasihat dengan cara yang lebih hidup.
2. Pemilihan Diksi yang Sederhana namun Bermakna
Dalam gurindam, pemilihan diksi atau pilihan kata sangat diperhatikan. Kata-kata yang digunakan umumnya sederhana, mudah dipahami, dan akrab di telinga pembaca atau pendengar. Namun, kesederhanaan diksi ini tidak mengurangi kedalaman makna yang ingin disampaikan. Justru, dengan menggunakan kata-kata yang umum dan familiar, pesan moral dalam gurindam menjadi lebih mudah diterima oleh khalayak luas.
Contoh diksi sederhana dalam gurindam: Jika hendak hidup mulia,
Jangan lupa berbuat baik setiap masa.
Pada contoh di atas, kata-kata seperti “hidup mulia” dan “berbuat baik” merupakan kata-kata yang mudah dipahami, namun maknanya sangat dalam dan relevan bagi kehidupan sehari-hari.
3. Rima dalam Gurindam
Secara kebahasaan, gurindam juga sering menggunakan rima atau pola bunyi yang serupa di akhir baris. Rima dalam gurindam berfungsi untuk memberikan keindahan bunyi dan memudahkan pembaca atau pendengar untuk mengingat pesan yang disampaikan. Biasanya, rima yang digunakan dalam gurindam adalah a-a, yang artinya bunyi akhir pada kedua baris dalam satu bait sama.
Contoh rima dalam gurindam: Pabila banyak berhutang,
Di situlah jalan kecundang.
Rima -ang pada kata “berhutang” dan “kecundang” membuat gurindam ini lebih enak didengar dan diingat.
baca juga : bimbel masuk kedokteran
Cara Memahami Gurindam dengan Mudah
Sumber: Freepik
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa membantu dalam memahami gurindam dengan lebih baik:
1. Memahami Struktur Gurindam
Langkah pertama dalam memahami gurindam adalah memahami strukturnya. Gurindam memiliki ciri khas dua baris dalam satu bait, di mana baris pertama biasanya berisi sebab, sementara baris kedua menyampaikan akibat atau penjelasan lebih lanjut. Kedua baris ini saling berkaitan dan memiliki makna yang mendalam.
2. Mencari Hubungan Sebab-Akibat
Gurindam selalu mengikuti pola sebab-akibat. Untuk lebih memahami makna gurindam, fokuslah pada bagaimana baris pertama dan baris kedua saling berhubungan. Baris pertama biasanya mengajukan sebuah situasi atau masalah, sedangkan baris kedua memberikan solusinya, nasihat, atau kesimpulan.
3. Menganalisis Makna Kata dan Diksi
Kata-kata dalam gurindam biasanya dipilih dengan sangat hati-hati. Meski terkesan sederhana, setiap kata memiliki makna yang dalam. Untuk memahami gurindam, perhatikan pilihan kata atau diksi yang digunakan oleh penulis. Terkadang, satu kata bisa memiliki makna lebih dari satu atau membawa simbolisme tertentu.
4.Β Mengidentifikasi Gaya Bahasa dan Majas
Gurindam sering kali menggunakan gaya bahasa atau majas untuk memperindah bahasa dan memperkuat makna. Majas seperti metafora, personifikasi, dan hiperbola sering digunakan dalam gurindam untuk menggambarkan sesuatu dengan cara yang lebih menarik dan bermakna.
5. Merenungkan Pesan Moral
Salah satu tujuan utama gurindam adalah menyampaikan pesan moral atau nasihat yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Setelah memahami struktur, diksi, dan gaya bahasa yang digunakan, langkah berikutnya adalah merenungkan pesan moral yang ingin disampaikan. Apakah gurindam tersebut mengajarkan tentang kebaikan, kesopanan, kejujuran, atau hal lain yang relevan dalam kehidupan kita?
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line teleponΒ (021) 77844897 Β atau kamu juga bisa menghubungi kami melaluiΒ 085810779967 . KlikΒ www.lesprivatsbmptn.id Β untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Β
Sampai jumpa di lesprivatsbmptn.id
Β
Referensi :
Β
- Sinarngawi.com
2. Gramdia.com