Menganalisis Tabel, Diagram dan Grafik | TPS SBMPTN
Data dapat disajikan dalam beberapa bentuk, seperti tabel, diagram, dan grafik. Tujuannya adalah untuk memudahkan ketika membaca dan menganalisis data tersebut. Selain itu, laporan data atau informasi yang disajikan juga akan terlihat lebih menarik. Karena sebuah diagram biasanya memuat banyak informasi, sehingga butuh ketelitian dan kecermatan dalam membaca suatu data.
Cara Membaca Diagram, Tabel, Dan Grafik
Untuk mengenal lebih jauh mengenai cara membaca diagram, silahkan simak pembahasan berikut ini tentang langkah-langkah cara membaca diagram batang, diagram lingkaran, tabel dan grafik.
Cara Membaca Diagram Batang
Diagram batang adalah bentuk diagram yang menyajikan informasi atau data statistik dalam bentuk batang persegi panjang. Diagram batang digambarkan secara tegak dan mendatar. Bagian sisi tegak disebut diagram batang tegak, sedangkan bagian mendatar disebut dengan diagram batang mendatar.
Penyajian data dalam bentuk diagram batang bertujuan untuk memudahkan perbandingan antara beberapa kumpulan data yang berbeda. Pada koordinat pertama (absis) sering disebut sebagai koordinat x suatu titik yang ditunjukan pada garis tegak.
Meskipun mampu memberikan sajian data dengan tampilan menarik, namun diagram batang masih memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat memberikan gambaran yang lebih detail. Oleh sebab itulah diperlukan ketelitian dan kemampuan dalam membaca diagram batang.
Ketika membaca suatu diagram, perhatikanlah secara seksama garis-garis yang menghubungkan antara data yang ada pada sumbu mendatar dengan skala yang ada pada sumbu tegak. Garis-garis tersebut merupakan penunjuk data pada diagram batang.
Dari penyajian data pada diagram batang di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikit :
- Panen dengan jumlah tersebar terjadi pada tahun 2000, yaitu sebayak 50 ton.
- Panen dengan jumlah terkecil terjadi pada tahun 1998, yaitu sebanyak 30 ton.
- Banyaknya jumlah panen selama 5 tahun terakhir dari tahun 1996 sampai 2000 adalah 200 ton (40+35+30+45+50).
- Selisih jumlah panen dari yang terbesar dan terkecil adalah 20 ton (50 β 30 = 20).
- Jumlah rata-rata hasil panen selama 5 tahun terakhir adalah 40 ton (40+35+30+45+50) : 5 = 40).
Baca juga: Teks Paragraf dan Karangan SBMPTN
Cara Membaca Tabel Dan Grafik
Selain penyajian data dalam diagram batang dan diagram lingkaran, ada juga yang menyajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk itu, kita juga wajib tahu bagaiamana cara membaca tabel dan grafik pada suatu penyajian data.
Tabel adalah penyajian data berisi daftar informasi atau data dalam bentuk kolom dan baris. Informasi atau data di dalam sebuah tabel biasanya berupa deretan nama dan jumlahnya yang tersusun di dalam urutan kolom dan baris. Tujuan dari penyajian dalam bentuk tabel yaitu menguraikan suatu informasi atau data secara spesifik, singkat, dan jelas. Sehingga lebih mudah dibaca dan menyimpulkannya.
Sedangkan grafik adalah penyajian data dalam bentuk garis-garis yang terdiri atas titik-titik koordinat dan alur garis. Alur garis pada suatu grafik merupakan pertemuan antara titik-titik koordinat X dan Y. Dimana titik koordinat X adalah penunjuk secara horisontal, sedangkan titik koordinat Y merupakan penunjuk secara vertikal. Sama halnya dengan tabel, penyajian data dalam bentuk grafik biasanya digunakan untuk memperjelas membaca suatu data. Dengan mengginakan grafik, penyampaian suatu data menjadi lebih komplek dan mudah dipahami.
Pada umumnya, grafik digunakan untuk membaca perbandingan jumlah suatu data. Selain itu, grafik juga sering digunakan untuk menunjukkan fluktuasi suatu perkembangan jumlah data. Misalnya perkembangan perolehan hasil panen dari tahun ke tahun atau dalam kurun tertentu. Melaui grafik, perbandingan dan naik turunnya suatu jumlah data akan terlihat lebih jelas.
Contoh Soal
Berdasarkan tabel, pernikahan usia dini kedua terbanyak baik perkotaan maupun pedesaan terjadi pada tahun…
- Β Pada table I, urutan pemikahan usia dini dari yang tertinggi ke terendah untuk
a. Perkotaan: 2009li ,6), 20 I 0 (I ,5), 20 II ( 1,4), 2008 (1 ,3), & 2012 (1 ,2)
b. Perdesaan: 2008 (4,1), 20 10 (3,4), 2009&20 I I (3,2), & 2012 (2.5) - Jadi. pernikahan usia dini kedua terbanyak baik pcrkotaan maupun perdcsaan terjadi pada tahun
2010
Baca juga: Matematika Turunan SBMPTN
Nah, itu dia beberapa pemahaman mengenai suku banyak dalam UTBK. Agar proses pembelajaran persiapan UTBK dan SBMPTN semakin efektif, mari belajar bersama Les Privat SBMPTN. Disini, para siswa akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan guru les privat dan tutor yang mengasyikan, metode pembelajaran yang menyenangkan dan materi yang dikemas dengan seru. Cari tahu lebih lengkap mengenai Latis Education disini.
Pingback: Silogisme | TPS SBMPTN - Les Privat SBMPTN