Halo Sahabat Lesprivatsbmptn!
Kalau kamu pikir semua pahlawan nasional itu punya jalan lurus dan disanjung semua orangโฆ kamu belum kenal Tan Malaka.
Nama Tan Malaka memang jarang terdengar di pelajaran sekolah. Tapi jangan salah ia bukan tokoh sembarangan. Bahkan, Presiden Soekarno pernah menyebutnya sebagai โseorang guru bangsa yang berpikiran jauh melampaui zamannya.โ Tapi sayangnya, sejarah tidak selalu berpihak padanya.
Ada nama-nama besar yang kita hafal sejak SD Soekarno, Hatta, Diponegoro, Kartini tapi Tan Malaka? Nama itu terdengar samar, nyaris asing, seolah sengaja dikaburkan. Padahal, di balik diamnya sejarah, ada sosok keras kepala yang memperjuangkan kemerdekaan bukan dengan senjata, tapi dengan ide yang menusuk.
Ia bukan tipe tokoh yang mencari panggung. Sebaliknya, ia hidup dalam pelarian, dicurigai, bahkan dihilangkan. Tapi justru dari bayangan itulah muncul ide-ide paling berani yang pernah dimiliki bangsa ini.
baca juga: guru privat ke rumah
Profil Singkat Tan Malaka
Tan Malaka, yang memiliki nama asli Sutan Ibrahim dan bergelar Datuk Sutan Malaka, lahir pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, daerah Gunung Omeh, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat saat itu masih wilayah Hindia Belanda. Ayahnya, HM Rasad Caniago, bekerja sebagai buruh tani, sedangkan ibunya, Rangkayo Sinah Simabur, berasal dari keluarga terpandang di desanya.
Sejak kecil, Tan Malaka sudah dikenal cerdas dan tekun belajar. Ia mengenyam pendidikan dasar ia mengenyam pendidikan dasar di sekolah Belanda (Kweekschool) di bukittinggi, lalu melanjutkan ke Rijkskweekschool di belanda, sekolah calon guru yang terkenal pada masa itu. Di sanalah ia memulai banyak membaca dan tertarik pada pemikiran sosialisme, nasionalisme, dan ide-ide pembebasan rakyat tertindas.
baca juga: bimbel kedokteran ui
Sekembalinya ke tanah air, ia mengabdikan diri sebagai guru, tapi perannya terus berkembang menjadi penulis, pemikir, aktivis politik, dan pejuang kemerdekaan. Ia dikenal sebagai tokoh yang keras kepala soal prinsip, dan tidak segan berselisih dengan kelompok politik lain jika merasa mereka menyimpang dari cita-cita kemerdekaan sejati.
Salah satu karyanya yang paling berpengaruh adalah buku berjudul “Naar de Republiek Indonesia” (Menuju Republik Indonesia). Buku ini jadi tonggak penting karena merupakan tulisan pertama dari orang pribumi yang secara tegas menyuarakan cita-cita kemerdekaan Indonesia dari cengkeraman kolonial Belanda. Karena itu, Muhammad Yamin kemudian menjulukinya sebagai โBapak Republik Indonesia.โ
Selain dikenal sebagai pendiri Partai Murba, Tan Malaka juga akhirnya diakui sebagai Pahlawan Nasional atas perjuangan dan pemikirannya yang visionerโmeskipun semasa hidupnya, ia sering disingkirkan, dituduh, dan bahkan dibungkam oleh bangsanya sendiri.
baca juga: bimbel terdekat
Perjuangan Tan Malaka: Dari Guru ke Revolusioner
Sekembalinya dari Belanda, Tan Malaka memilih jalan yang tidak biasa: ia menjadi guru bagi anak-anak kuli di perkebunan tembakau Deli, Sumatera Timur. Dari pengalamannya mengajar dan melihat ketimpangan sosial, pemikiran kritis dan sikap radikalnya mulai tumbuh.
Selain mengajar, ia juga aktif menulis di media, mengkritisi ketidakadilan antara pemilik modal dan kaum pekerja. Pada 1921, ia pindah ke Jawa dan sempat menjadi anggota Volksraad (semacam parlemen kolonial) dari kubu kiri, tapi mundur dalam waktu singkat karena kecewa dengan sistem yang tidak memihak rakyat.
Setelah konflik internal di Sarekat Islam terkait hubungan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), Tan Malaka diminta bergabung dengan PKI di Semarang. Di sana, ia mendirikan Sekolah Sarekat Islam dan terus menulis serta menyuarakan ide-ide perubahan. Ketika Semaun, pemimpin PKI saat itu, meninggalkan Hindia Belanda, Tan Malaka pun menggantikannya. Gaya kepemimpinannya dikenal lebih tegas dan radikal.
Namun, pada awal 1922, ia ditangkap dan diasingkan. Setelah dipindahkan ke Belanda, ia menjalani hidup dalam pelarian dan berpindah-pindah negara mulai dari Thailand, Tiongkok, Hong Kong, hingga Singapura dengan berbagai nama samaran.
Pada tahun 1942, ia akhirnya kembali ke tanah air dan membentuk Persatuan Perjuangan pada 1946 sebuah koalisi yang menuntut kemerdekaan penuh tanpa kompromi. Gerakan ini mendapat dukungan luas dari rakyat dan tentara, tapi dianggap mengganggu kebijakan pemerintah saat itu. Ia pun dipenjara dan baru dibebaskan pada 1948, setelah peristiwa pemberontakan PKI Madiun.
baca juga: bimbel masuk kedokteran
Tan Malaka kemudian mencoba membentuk Partai Murba, tapi gagal mendapat dukungan besar. Ia akhirnya kembali bergerak di bawah tanah dan bersembunyi di wilayah pedesaan Jawa Timur.
Nasib tragis menimpanya pada tahun 1949. Ia ditangkap dan dieksekusi di Kediri, Jawa Timur. Makamnya sempat tidak diketahui selama puluhan tahun, sampai akhirnya ditemukan oleh peneliti Belanda, Herry Poeze. Pada 2017, jasadnya dipindahkan ke kampung halamannya di Pandam Gadang, Sumatera Barat.
Tan Malaka adalah salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, tapi kerap terlupakan. Ia dikenal bukan hanya sebagai pejuang, tapi juga pemikir yang berani, dan hingga kini tetap menjadi simbol idealisme yang tak tergoyahkan.
Tan Malaka adalah sosok pejuang kemerdekaan yang tidak hanya berani melawan penjajah, tapi juga berani berpikir berbeda. Ia memperjuangkan kemerdekaan lewat gagasan, tulisan, dan pendidikan, bukan hanya lewat senjata. Meskipun sering disingkirkan dan dilupakan, pemikiran dan perjuangannya meninggalkan jejak besar dalam sejarah Indonesia. Ia bukan hanya pahlawan nasional, tapi juga simbol dari idealisme dan keberanian untuk melawan arus demi kebenaran.
alau kamu terinspirasi oleh kisah Tan Malaka sosok yang berjuang dengan ide, pendidikan, dan keteguhan prinsip maka sekarang saatnya kamu juga memperjuangkan masa depanmu lewat jalur pendidikan.
Hubungi kami sekarang di (021) 77844897 atau via WhatsApp ke 089628522526. Jangan lupa kunjungi website resmi kami di www.lesprivatsbmptn.id untuk mendapat informasi menarik seputar program kami. Karena masa depan nggak cuma butuh keberanian, tapi juga pengetahuan dan strategi yang tepat.
Referensi:
- detik.com
- kumparan.com