{"id":7234,"date":"2023-11-29T15:20:44","date_gmt":"2023-11-29T08:20:44","guid":{"rendered":"https:\/\/lesprivatsbmptn.id\/?p=7234"},"modified":"2023-12-01T15:59:19","modified_gmt":"2023-12-01T08:59:19","slug":"penyimpangan-sosial-beserta-contoh-soal-dan-pembahasan-simak-ui-soshum","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/lesprivatsbmptn.id\/penyimpangan-sosial-beserta-contoh-soal-dan-pembahasan-simak-ui-soshum\/","title":{"rendered":"Penyimpangan Sosial, Beserta Contoh Soal dan Pembahasan | SIMAK UI SOSHUM"},"content":{"rendered":"
Materi Penyimpangan sosial merujuk pada perilaku yang melanggar norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat. Fenomena ini dapat terjadi secara individu maupun dalam kelompok, memberikan gambaran tentang variasi perilaku di dalam suatu komunitas.<\/p>\n
baca juga : bimbel cpns<\/a><\/strong><\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n Penyimpangan berdasarkan sifat:<\/p>\n a. Penyimpangan Positif<\/p>\n Materi penyimpangan positif merujuk pada perilaku yang dianggap di luar norma positif. Contohnya adalah seseorang yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui cara-cara yang dianggap tidak konvensional.<\/p>\n b. Penyimpangan Negatif<\/p>\n Sebaliknya, Materi penyimpangan negatif mencakup perilaku yang dianggap merugikan masyarakat atau melanggar norma-norma yang berlaku. Contoh-contohnya termasuk kejahatan, penyalahgunaan narkoba, atau tindakan merusak lingkungan.<\/p>\n Penyimpangan berdasarkan perilaku: b. Penyimpangan Kelompok atau Group Deviation<\/p>\n Materi Penyimpangan kelompok melibatkan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh sekelompok individu. Contohnya dapat mencakup aksi vandalisme, perkelahian antar kelompok, atau tindakan menyimpang lainnya yang melibatkan sejumlah orang.<\/p>\n c. Penyimpangan Campuran atau Combined Deviation<\/p>\n Jenis penyimpangan ini mencakup perilaku yang melibatkan baik individu maupun kelompok secara bersamaan. Contoh-contohnya termasuk tindakan kriminal yang dilakukan oleh sekelompok individu atau aksi bersama yang melibatkan perilaku menyimpang.<\/p>\n Penyebab Penyimpangan Sosial<\/strong><\/p>\n a. Perubahan Nilai dan Norma Sosial<\/p>\n Perubahan nilai dan norma sosial dalam suatu masyarakat dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Ketidaksesuaian antara nilai-nilai tradisional dan nilai baru dapat menghasilkan perilaku menyimpang.<\/p>\n b. Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna<\/p>\n Proses sosialisasi yang tidak optimal atau kurangnya pembentukan karakter moral dapat menyebabkan individu cenderung melakukan perilaku menyimpang.<\/p>\n c. Teori Labelling<\/p>\n Teori labelling berpendapat bahwa label atau stigmatisasi sosial dapat memicu individu untuk terus melakukan perilaku menyimpang karena mereka dianggap sebagai “penjahat” oleh masyarakat.<\/p>\n Dampak dari Perilaku Penyimpangan Sosial<\/strong><\/p>\n Perilaku penyimpangan sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap individu dan masyarakat. Dampak tersebut antara lain melibatkan ketidakamanan masyarakat, terganggunya ketertiban, dan dapat menimbulkan efek negatif pada perkembangan sosial dan ekonomi.<\/p>\n Dalam mengatasi penyimpangan sosial, penting untuk melakukan pendekatan yang melibatkan pendidikan, perubahan norma sosial, penguatan nilai-nilai positif, serta dukungan psikologis dan rehabilitasi bagi individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang.<\/p>\n baca juga : bimbel cpns jakarta<\/a><\/strong><\/p>\n <\/p>\n Pengendalian sosial merujuk pada berbagai upaya dan mekanisme yang digunakan oleh masyarakat untuk mengatur perilaku individu agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu kelompok atau komunitas. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keteraturan dan stabilitas sosial, serta menjaga harmoni di antara anggota masyarakat.<\/p>\n Tujuan dari Pengendalian Sosial<\/strong><\/p>\n Tujuan utama dari pengendalian sosial adalah menciptakan suatu tatanan sosial yang dapat memfasilitasi kehidupan masyarakat secara harmonis. Dengan pengendalian sosial, diharapkan dapat mengurangi konflik, meningkatkan kepatuhan terhadap norma sosial, dan memperkuat solidaritas sosial.<\/p>\n Ciri Pengendalian Sosial<\/strong><\/p>\n Ciri-ciri pengendalian sosial melibatkan adanya norma-norma sosial sebagai pedoman, sanksi-sanksi sebagai alat kontrol, serta partisipasi masyarakat dalam proses pengendalian.<\/p>\n Jenis Pengendalian Sosial<\/strong><\/p>\n Fungsi Pengendalian Sosial<\/strong><\/p>\n Fungsi pengendalian sosial mencakup pemeliharaan ketertiban sosial, pembentukan identitas sosial, pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan penyelesaian konflik.<\/p>\n Bentuk Pengendalian Sosial<\/p>\n 1. Gosip<\/p>\n Sebagai bentuk pengendalian sosial informal yang melibatkan penyebaran informasi melalui percakapan atau rumor untuk memengaruhi perilaku individu.<\/p>\n 2. Teguran<\/p>\n Memberikan peringatan atau nasehat terhadap individu yang melanggar norma sosial.<\/p>\n 3. Sanksi<\/p>\n Hukuman atau konsekuensi yang diberikan sebagai respons terhadap pelanggaran norma sosial.<\/p>\n 4. Pendidikan<\/p>\n Menyediakan pengetahuan dan pemahaman tentang norma-norma sosial melalui sistem pendidikan formal dan informal.<\/p>\n 5. Agama<\/p>\n Menggunakan ajaran agama sebagai pedoman moral untuk mengendalikan perilaku masyarakat.<\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n 1. Apa yang dimaksud dengan penyimpangan sosial?<\/strong><\/p>\n a. Kesetaraan<\/p>\n b. Pelanggaran norma-norma sosial<\/p>\n c. Solidaritas sosial<\/p>\n d. Integrasi sosial<\/p>\n Jawaban: b. Pelanggaran norma-norma sosial<\/strong><\/p>\n Pembahasan: Penyimpangan sosial terjadi ketika individu atau kelompok tidak mematuhi norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Ini dapat mencakup tindakan kriminal, perilaku devian, atau pelanggaran aturan-aturan yang berlaku.<\/p>\n a. Solidaritas sosial<\/p>\n b. Ketertiban masyarakat<\/p>\n c. Faktor ekonomi, sosial, dan psikologis<\/p>\n d. Kesetaraan gender<\/p>\n Jawaban: c. Faktor ekonomi, sosial, dan psikologis<\/strong><\/p>\n Pembahasan: Penyimpangan sosial dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor ekonomi (kemiskinan), sosial (ketidaksetaraan), dan psikologis (gangguan mental).<\/p>\n a. Memupuk solidaritas sosial<\/p>\n b. Menghilangkan perbedaan sosial<\/p>\n c. Mencegah penyimpangan sosial dan memelihara ketertiban<\/p>\n d. Memperkuat individualitas<\/p>\n Jawaban: c. Mencegah penyimpangan sosial dan memelihara ketertiban<\/strong><\/p>\n Pembahasan: Pengendalian sosial bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial dan memelihara ketertiban dalam masyarakat.<\/p>\n a. Represi dan persuasi<\/p>\n b. Pemiskinan dan marginalisasi<\/p>\n c. Penindasan dan ketidakadilan<\/p>\n d. Diskriminasi dan segregasi<\/p>\n Jawaban: a. Represi dan persuasi<\/strong><\/p>\n Pembahasan: Metode pengendalian sosial dapat melibatkan represi (hukuman) dan persuasi (pengaruh positif) untuk memastikan ketaatan terhadap norma-norma sosial.<\/p>\n a. Menciptakan ketidaksetaraan<\/p>\n b. Mempromosikan konflik sosial<\/p>\n c. Mendorong penyimpangan sosial<\/p>\n d. Menerapkan norma-norma sosial dan memberikan sanksi<\/p>\n Jawaban: d. Menerapkan norma-norma sosial dan memberikan sanksi<\/strong><\/p>\n Pembahasan: Lembaga-lembaga sosial, seperti keluarga, sekolah, dan sistem hukum, memiliki peran dalam menegakkan norma-norma sosial dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran.<\/p>\n Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line telepon\u00a0(021) 77844897<\/a><\/strong>\u00a0atau kamu juga bisa menghubungi kami via\u00a0085810779967<\/a><\/strong>. Atau klik\u00a0www.lesprivatsbmptn.id<\/a><\/strong>\u00a0untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.<\/p>\n Referensi:<\/strong><\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Halo sahabat SNBT Materi Penyimpangan sosial merujuk pada perilaku yang melanggar norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat. Fenomena ini dapat terjadi secara individu maupun dalam kelompok, memberikan gambaran tentang variasi perilaku di dalam suatu komunitas. baca juga : bimbel cpns Bentuk dan Contoh Penyimpangan Sosial Penyimpangan berdasarkan sifat: a. Penyimpangan Positif Materi […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":7244,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"default","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[161],"tags":[],"class_list":["post-7234","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-konsep-pelajaran"],"yoast_head":"\nBentuk dan Contoh Penyimpangan Sosial<\/h2>\n
\na. Penyimpangan Individual
\nMerupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh individu secara mandiri. Contohnya termasuk tindak kriminal, penyalahgunaan zat, atau perilaku menyimpang lainnya yang dilakukan oleh satu individu.<\/p>\nPengertian dari Pengendalian Sosial<\/h2>\n
\n
Cara Pengendalian Sosial<\/h2>\n
\n
Soal Pilihan Ganda<\/h2>\n
\n
\n
\n
\n
Sampai ketemu di Lesprivatsbmptn!<\/span><\/strong><\/h3>\n
\n