majas – Les Privat SBMPTN https://lesprivatsbmptn.id Cara Mudah Masuk PTN Favorit Mon, 02 Oct 2023 09:57:49 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.1 https://lesprivatsbmptn.id/wp-content/uploads/2023/08/cropped-logo-fav-new-32x32.png majas – Les Privat SBMPTN https://lesprivatsbmptn.id 32 32 Majas Litotes https://lesprivatsbmptn.id/majas-litotes/ https://lesprivatsbmptn.id/majas-litotes/#respond Wed, 02 Nov 2022 01:32:09 +0000 https://lesprivatsbmptn.id/?p=3763 Sahabat Latis, apa kalian gemar berbicara dengan menggunakan majas? Maksudnya ya sedikit berputar gitu atau ga sesuai makna sebenarnya. Nah kali ini kalian bisa coba pakai majas Litotes ya! Sekilas Tentang Majas Litotes Berbicara soal majas, kalian mungkin sudah paham dengan gaya bahasa melebih-lebihkan hingga merendah-rendahkan. Majas litotes ini masuk ke dalam kebiasaan orang Indonesia […]

The post Majas Litotes appeared first on Les Privat SBMPTN.

]]>
Sahabat Latis, apa kalian gemar berbicara dengan menggunakan majas? Maksudnya ya sedikit berputar gitu atau ga sesuai makna sebenarnya. Nah kali ini kalian bisa coba pakai majas Litotes ya!

Sekilas Tentang Majas Litotes

majas litotes
sumber Freepik

Berbicara soal majas, kalian mungkin sudah paham dengan gaya bahasa melebih-lebihkan hingga merendah-rendahkan. Majas litotes ini masuk ke dalam kebiasaan orang Indonesia dan digunakan sebagai ragam bahasa dan dapat memberikan kesan pada suatu diksi, kalimat, atau percakapan. Oleh karena itu, penggunaan majas sangat mempengaruhi bagaimana pandangan orang terhadap suatu hal yang disampaikan secara lisan atau tekstual.

Dalam buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi (2017) yang ditulis oleh Ulin Nuha Masruchin, disebutkan bahwa majas litotes adalah gaya bahasa yang menyatakan perlawanan dari kenyataan atau realita sosial. Tujuan dari majas litotes yaitu untuk merendahkan diri kepada lawan bicara.

Majas ini merupakan bagian dari majas pertentangan yang memiliki beberapa bagian, seperti majas antitesis, majas paradoks, majas hiperbola, dan lain-lain. Intinya mirip seperti itu. Di lain sisi, majas litotes ini sering digunakan oleh seseorang untuk merendah pada lawan bicara.

Tapi ini bukan berarti semua orang yang menggunakan majas ini semata muni merendah. Sebagian juga digunakan untuk menyombongkan diri pada lawan bicara. Jadi implementasi dari majas litotes ini sangat berubah-ubah dan dapat difungsikan sesuai dengan motivasi atau maksud dari seseorang.

Sebenarnya ada banyak kategori jenis majas perbandingan. Salah satunya adalah majas litotes ini. Secara bahasa, majas litotes berarti pernyataan yang memperkecil sesuatu atau melemahkan, dan menyatakan kebalikannya. Seperti yang sudah dijelaskan tadi yakni untuk mengatakan pandai Anda bisa menggunakan ungkapan tidak bodoh.

Selain majas litotes, yang termasuk ke dalam jenis majas perbandingan antara lain: majas simile, majas hiperbola, dan majas personifikasi. Selain membuat ungkapan menjadi lebih unik, fungsi majas yang lain adalah membuat suasana percakapan menjadi lebih hidup. Majas litotes misalnya, akan membuat sebuah percakapan menjadi lebih mengalir dan menumbuhkan unsur keakraban.

Ciri-ciri Majas Litotes

Majas Litotes
sumber Freepik

Supaya lebih mudah mengenalinya, ada beberapa ciri-ciri dalam percakapan sehari-hari atau dari tulisan. Apa sajakah itu?

· Majas ini sering menempatkan diksi atau kata-kata yang sifatnya kiasan

· Penerapan diksi atau kata-kata yang bersifat komparatif

· Memiliki penekanan suara atau intonasi yang cenderung rendah

· Mempunyai maksud untuk merendahkan diri kepada lawan bicara

Contoh Majas Litotes

Agar dapat lebih memahami mengenai majas yang satu ini, kalian dapat menyimaknya pada contoh-contoh ini:

· Tolong terima Iphone ini sebagai kado tidak berharga untuk perpisahan kita

· Kita hanyalah butiran pasir di alam yang luas

· Kamu terlalu baik untuk aku yang buruk hina ini

· Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, tolong berikan kritik dan saran

· Selamat datang di gubuk sederhana kami

· Hari ini saya tidak memasak banyak, hanya ada gurami dan daging asap.

· Saya hanya bisa memberimu sedikit, hanya seratus juta saja.

. Silahkan mampir ke gubuk reotku yang hanya tiga lantai ini.

Mari kita kupas kembali. Majas litotes adalah pertentangan, artinya apa yang diutarakan berbanding terbalik dengan keadaan aslinya. Majas litotes, kerap disamakan dengan perilaku merendahkan diri.

  • Ini, ada sedikit uang di dalam amplop, sebagai bentuk ucapan terima kasih telah membantu kami
  • Silakan dinikmati makanan dan minumannya, maaf cuma seadanya saja
  • Apa yang telah kami capai sejauh ini masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dia
  • Ah, ini cuma mobil tua, jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mobil miliknya
  • Demikian presentasi kami yang sederhana, semoga bisa dimengerti oleh Anda sekalian
  • Aku bukanlah siapa-siapa, hanya orang biasa saja
  • Ya, aku kan hanya membantu sedikit saja, paling juga tidak ada pengaruhnya

Kalian sudah mengamati penjelasan di atas yang mana majas litotes kerap disamakan dengan perilaku merendahkan diri sendiri. Hal ini tentu sangat subyektif, tergantung bagaimana respons lawan bicara. Pada waktu dan situasi tertentu, majas litotes bisa dianggap sebagai bentuk kerendahan hati seseorang. Kenapa bisa muncul jenis majas seperti ini?

Merunut sejarahnya, kata litotes diambil dari bahasa Yunani. Arti dari kata lito adalah sederhana. Majas litotes merupakan bentuk menyederhanakan, merendahkan atau menurunkan situasi dari kejadian yang sebenarnya, melalui ungkapan.

Majas litotes memang cukup sering digunakan dalam komunikasi verbal dalam bahasa lisan. Kalau meminjam istilah zaman sekarang, mungkin majas litotes adalah bentuk dari istilah merendah untuk meninggi. Yah siapa sih yang sekarang masih menganggap majas ini sebagai bentuk kemurnian dari merendahkan diri?

Pada beberapa kasus, majas litotes terkadang mirip dengan majas hiperbola. Tak heran, karena kedua majas tersebut termasuk ke dalam jenis majas perbandingan. Padahal jika Anda melihat definisinya, majas hiperbola adalah melebih-lebihkan sebuah kondisi atau situasi dari kenyataan yang sebenarnya terjadi.

Kalau mau membedakan, membedakan majas litotes dan majas hiperbola sebetulnya cukup mudah, selama kalian mengetahui ciri atau karakteristik dari masing-masing majas.

Cek kembali ciri-ciri ini pada majas yang akan dibaca agar paham bedanya dengan hiperbola.

– Merendahkan Situasi

Ciri yang pertama adalah, ungkapan yang berbanding 180 derajat dari kondisi yang sesungguhnya. Perlu diingat, majas hiperbola juga mengungkapkan situasi yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, majas litotes menggambarkan situasi lebih sederhana atau lebih rendah.

Contohnya sejauh ini adalah “apa yang telah kami capai sejauh ini masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dia”. Dari contoh majas litotes tersebut, terlihat bahwa penutur menganggap apa yang telah diraih atau dicapainya belum atau bahkan tidak sebanding dengan orang lain. Istilah sekarang sih insecure.

– Kata Pembanding

Berikutnya adalah penggunaan kata pembanding. Ciri yang satu ini, sebetulnya membuat kalian akan semakin mudah dalam mengidentifikasi sebuah majas, apakah itu majas litotes atau majas hiperbola.

Contohnya pada kalimat ini, ah, ini cuma mobil tua, jelas tidak ada apa-apanya dibanding dengan mobil miliknya. Jelas sekali terlihat, penutur mencoba merendahkan situasi atau kondisi dengan menyebut mobilnya sebagai mobil tua. Pada kenyataannya, bisa jadi memang mobil tua, tapi salah satu jenis mobil langka yang harganya cukup tinggi.

Beberapa kosakata yang umum digunakan di majas litotes antara lain: daripada, ketimbang, hanya, seadanya, dan ala kadarnya. Majas litotes juga kerap menggunakan kata seru seperti ah, atau duh.

– Intonasi

Disadari atau tidak, majas litotes cenderung menggunakan intonasi menurun. Hal ini tentu berkaitan dengan pengertian majas litotes itu sendiri. Majas litotes merendahkan, menyederhanakan atau mengecilkan situasi, yang pada kenyataannya berbanding terbalik.

Kecenderungan intonasi menurun pada majas litotes ini, tentu ada hubungannya dengan upaya merendah.

Memang setiap orang punya gaya bahasanya sendiri dan ilmu mengenai tata bahasa akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Ada baiknya kalian terus mengupdate pengetahuan kalian ya! Bagi kalian yang akan mengikuti SBMPTN, sudah mendapat tempat les privat yang tepat belum? Lebih semangat lagi ya untuk belajar dan meraih cita-cita!

Baca Juga

Les Private

Biaya les privat

Referensi:

  1. Detik.com
  2. katadata.com

The post Majas Litotes appeared first on Les Privat SBMPTN.

]]>
https://lesprivatsbmptn.id/majas-litotes/feed/ 0
Majas Asosiasi https://lesprivatsbmptn.id/majas-asosiasi/ https://lesprivatsbmptn.id/majas-asosiasi/#respond Wed, 26 Oct 2022 01:36:45 +0000 https://lesprivatsbmptn.id/?p=3476 Hai hai sahabat Latis! Kemarin kita sudah membahas soal majas juga tapi kali ini kita bahas yang berbeda ya! Kali ini yuk kita kenalan dengan Majas  Asosiasi. Tapi tunggu dulu, sebenarnya ada berapa macam majas ya? Macam-macam Majas Pada dasarnya, majas dikelompokkan menjadi 4 macam jenis, yaitu : A. Majas Perbandingan Maksudnya adalah majas dengan […]

The post Majas Asosiasi appeared first on Les Privat SBMPTN.

]]>
Hai hai sahabat Latis! Kemarin kita sudah membahas soal majas juga tapi kali ini kita bahas yang berbeda ya! Kali ini yuk kita kenalan dengan Majas  Asosiasi. Tapi tunggu dulu, sebenarnya ada berapa macam majas ya?

Macam-macam Majas

Majas Asosiasi
Sumber Freepik

Pada dasarnya, majas dikelompokkan menjadi 4 macam jenis, yaitu :

A. Majas Perbandingan

Maksudnya adalah majas dengan gaya bahasa yang disampaikan untuk membandingkan suatu objek dengan objek lain. Caranya adalah melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian.

B. Majas Sindiran

Digunakan untuk memberikan sindiran kepada seseorang atau kondisi tertentu. Hm, yang suka nyindir ayo merapat!

C. Majas Penegasan

Merupakan jenis gaya bahasa yang berusaha untuk meningkatkan pengaruh pada pembacanya agar menyetujui suatu ujaran atau kejadian.

D. Majas Pertentangan

Adalah gaya bahasa yang digunakan seseorang yang sengaja menggunakan kata-kata yang bertentangan dari maksud yang di inginkan.

Lalu majas asosiasi masuk ke kategori yang mana?

Majas Asosiasi

Majas Asosiasi
Sumber Freepik

Kalian dapat mengartikannya sebagai gaya bahasa yang membentuk hubungan suatu hal dengan hal lain yang berbeda namun dianggap sama. Jadi, asosiasi memperlihatkan hal yang berlainan. Akan tetapi sengaja ditetapkan sebagai sesuatu yang serupa.

Kiftiawati Sulistyo dan Endry Sulistyo dalam Buku Pintar Peribahasa Indonesia (2007:362), memaparkan bahwa majas asosiasi merupakan gaya bahasa yang membandingkan sesuatu dengan sesuatu (di keadaan yang lain) karena sifatnya sama.

Kata asosiasi tentunya tidak asal digunakan karena  pengertian kata “asosiasi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tautan (penghubungan) ingatan pada orang atau barang lain sehingga memunculkan sebuah hubungan tertentu yang sifatnya memiliki kesamaan.

Hm, jadi itulah asal usul nama asosiasi. Supaya kalian lebih mantap memang sebaiknya mengecek contoh-contoh dari majas ini. Jika kita tinjau kembali dari penjelasan yang sudah ada, majas asosiasi melukiskan sesuatu hal yang hakikatnya berbeda, namun tetap dianggap sebagai sesuatu yang sama. Majas ini pada umumnya dapat mudah terlihat dalam teks ketika seseorang menemukan kata “bagai”, “bagaikan”, “seumpama”, “seperti”, “laksana”, dan lain-lain.

Apakah harus seperti itu? Sebenarnya tidak begitu juga sih ya. Coba kalian simak satu per satu contoh di bawah ini.

Contoh Majas Asosiasi

Sesuai janji Mimin, sekarang waktunya kita langsung cekidot contoh – contohnya yuk!

1. Tatapanmu seperti macan Asia

(Maksudnya adalah tatapannya tajam).

2. Langkah kakimu seumpama gajah berlari

(Agak nyindir sih kalo ini, maksudnya langkah kakinya bersuara keras sekali).

3. Wajahmu laksana sinar mentari

(Cantik bagai mentari)

4. Semangatnya keras bagai baja

(Sangat bersemangat)

5. Bagai laksana tak bertuan

(Kesepian)

6. Wajahnya bagai pinang dibelah dua

(Mirip)

7. Kulitnya hitam seperti arang

(Agak sarkastik sih, maksudnya hitam banget).

8. Harinya cerah seperti lampu pijar

(Tidak mendung, matahari bersinar cerah).

9. Hidupnya gelap laksana malam tanpa bintang

(Suram)

10. Rambutnya jingga bak senja di ujung hari

(Intinya rambutnya berkilau)

11. Wajahnya lusuh bagai baju yang belum disetrika

(Cemberut)

12. Aku goyang layaknya burung yang baru belajar terbang

(Agak hiperbola sih, maksudnya rapuh).

13  Ia cepat bagai singa yang tengah mengejar mangsa

(Larinya kenceng)

14  Ia rapuh seumpama ranting yang tumbuh diujung pohon

(Tidak kuat BESTie)

15. Ia rebahan seperti tulang belulang yang ditinggal nyawanya pergi

(Tidak semangat hidup)

Oke, sebentar kita lanjut lagi tapi ayo kita ingat lagi. Majas merupakan gaya bahasa yang dapat berupa kiasan, ibarat, perumpamaan yang bertujuan untuk memperindah makna serta pesan dalam sebuah kalimat. Majas dikelompokkan menjadi empat bagian, majas pertentangan, majas perbandingan, majas penegasan, dan majas sindiran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyampaikannya dengan yang lain. Majas memiliki dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan.

Baca Juga : Bimbel CPNS Terbaik

Bentuk lisan adalah saat majas tersebut diucapkan secara lisan dengan mulut. Sementara itu, majas tulisan adalah majas yang terdapat dalam karya fiksi seperti cerpen, puisi, ataupun sajak. Oke sekarang makin paham kan? Lanjut ke contoh lagi yuk!

1. Meskipun adik kakak, Anita dan Anton memiliki sifat yang jauh berbeda bagaikan langit dan bumi.

(maksud dari ungkapan tersebut adalah membandingkan antara saudara kandung yang memiliki sifat sangat berbeda diumpamakan dengan langit dan bumi yang jaraknya sangat jauh).

2. Menuntut ilmu di usia tua bagaikan mengukir diatas air.

(maksud dari perumpaan tersebut adalah sulit atau bahkan tidak bisa mengukir diatas air).

3. Telingaku sakit sekali, mendengar suaranya seperti kaset kusut.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah suara yang jelek sekali)

4. Guru fisika itu seperti singa yang sedang mengamuk dihutan.

(Maksudnya adalah singa yang sangat galak)

5. Suaramu bagaikan petir yang menyambar dimalam hari.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah suaranya sangat keras)

6. Wajahmu bak purnama dimalam hari.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah cantik atau indah saat dipandang. Kata ini mirip dengan mentari pagi).

7. Pegawai itu bekerja seperti kerbau yang membajak sawah.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah tidak kenal lelah dalam bekerja)

8. Alila dan Aluna bagaikan air dan minyak.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah bertolak belakang dan tidak dapat disatukan. Tidak akur juga bisa dikatakan demikian)

9. Rambutmu kaku seperti sapu ijuk. (maksud dari perumpamaan tersebut adalah rambutnya kasar dan rusak)

10. Wanita itu ibarat kaca yang berdebu.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah wanita mudah remuk hatinya seperti kaca yang berdebu saat membersihkan harus hati-hati)

11. Bersanding denganmu bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. (maksud dari perumpamaan tersebut adalah hampir tidak mungkin)

12. Koruptor itu bagai tikus yang menggerogoti lemari sampai reyot.(maksud dari perumpamaan tersebut adalah membabat habis uang rakyat)

13. Semenjak dewasa tubuhmu bagaikan tiang listrik dipinggir jalan. (maksud dari perumpamaan tersebut adalah menjulang tinggi dan kurus)

14. Menunggummu melamarku bagaikan menanti hujan di tengah musim kemarau.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah sebuah peluang yang sangat kecil). Siapa nih yang begini? Hehe.

15  Paras Rudi bagaikan pangeran di negri dongeng.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah wajah yang sangat ganteng)

16. Tubuh Nino bak miniatur. (maksud dari perumpamaan tersebut adalah tubuh Nino kecil)

17. Aku terbenam dalam senyumanmu yang bagaikan mawar yang mekar dipagi hari.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah senyumannya indah sekali)

15. Caramu mencintaiku bagaikan jarum jam.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah tidak henti bagaikan jarum jam)

16. Aryo mengikuti lomba lari antar kecamatan, ia berlari bagaikan kancil. (maksud dari perumpamaan tersebut adalah Aryo berlari sangat kencang).

17. Sintia mengerjakan pekerjaan rumah seperti kura-kura.

(maksud dari perumpamaan tersebut adalah sintia lelet dalam mengerjakan pekerjaan rumah).

Kalau diperhatikan, kalimat – kalimat tersebut akan banyak kalian jumpai di dalam puisi. Hampir sulit untuk membedakannya dengan Majas hiperbola. Untuk mengetahui makna sebenarnya, kalian perlu mencoba membaca kalimat utuhnya.

Gimana? Sampai sini kira-kira ada yang masih bingung tidak ya? Semoga penjelasan mimin dapat diterima dengan baik ya! Oiya kalian bisa les privat di sini supaya makin gemilang dalam menyambut sbmptn.

Baca juga: Les CPNS Jakarta

referensi:

  1. tirto.id
  2. ukulele.co

The post Majas Asosiasi appeared first on Les Privat SBMPTN.

]]>
https://lesprivatsbmptn.id/majas-asosiasi/feed/ 0